Sekda : Tingkatkan kesejahteraan sopir angkot di Kabupaten Bandung

Pemkab Bandung Luncurkan Angkot Online

Sekda Kab. Bandung Teddy Kusdiana bersama Kadishub Zeis Zultaqawa

Guna mengatasi kesemrawutan lalu lintas serta mengurangi polusi udara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meluncurkan program Sistem Trayek Berbasis Online (Satalen) di Riung Panyaungan Cangkuang, Rabu (8/1/2020).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung H. Teddy Kusdiana menjelaskan, Satalen merupakan implementasi dari gerakan menuju Sabilulungan Smart City (Sarty). Mengingat, tersedianya angkutan umum yang memenuhi standar merupakan kewajiban pemerintah daerah.

“Untuk sementara, program ini akan diuji coba pada angkot (Angkutan Kota) trayek Soreang – Banjaran. Jika kedepannya berjalan dengan baik, insya Allah kami akan menerapkan Satalen di semua trayek di Kabupaten Bandung,” papar sekda.

Ia melanjutkan, program tersebut merupakan wujud sabilulungan antara Pemkab Bandung dengan PT. Teknologi Olah Rancang Nusantara (TRON).

“Dengan terjalinnya kemitraan seperti ini, dapat menjadi alternatif dalam pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan di luar APBD (Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah),” terangnya.

Dirinya mengungkapkan, selain meningkatkan kembali minat masyarakat terhadap transportasi umum, program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sopir angkot di Kabupaten Bandung.

“Seperti kita ketahui bersama, saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0 dimana semua kegiatan sudah berbasis aplikasi. Maka dari itu, salah satu tujuan dari program ini adalah untuk mendayagunakan serta memberdayakan potensi SDM (Sumber Daya Manusia) dan teknologi yang ada di Kabupaten Bandung,” ungkap Teddy.

Senada dengan Sekda, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa menjelaskan, program Satalen bertujuan untuk menumbuhkan kembali minat masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung untuk menggunakan angkot.


“Sampai saat ini, jumlah angkot di Kabupaten Bandung terus berkurang. Hal tersebut disebabkan dari pengurangan jumlah trayek, dari 70 menjadi 30 trayek,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, untuk membedakan angkot online dan angkot konvensional, masyarakat dapat melihat dari stiker yang terdapat di depan dan belakang angkot.

“Selain itu, di bagian kiri dan kanannya juga terdapat nomor lambung seperti TBR 0001, TBR 0002. Dengan adanya nomor tersebut, penumpang dapat dengan mudah mengetahui angkot yang mereka gunakan. Sementara untuk jam operasionalnya, angkot ini beroperasi pada pukul 06.00 – 22.00,” terang kepala Dishub.

Sementara Chief Executive Officer (CEO) PT. TRON David Santoso mangatakan, hadirnya layanan transportasi umum berbasis online tersebut merupakan komitmen dalam upaya mengembangkan serta menghadirkan solusi kepada masyarakat dalam industri transportasi publik online.

“Untuk menikmati transportasi ini, masyarakat Kabupaten Bandung sudah bisa mengunduhnya di playstore dengan search TRON – Transportasi Online. Cara pesannya mudah, pilih halte terdekat, masukkan lokasi tujuan dan jumlah penumpang, lalu pilih order. Mengenai jumlah penumpang maksimal lima orang dalam satu kali transaksi, karena ini sifatnya ride sharing,” ujar David.

Ia menambahkan, kedepannya pihaknya akan mengoperasikan lebih dari 10.000 angkot dengan menggunakan aplikasi TRON.*

Pemkab Bandung - WuFeng University Wacanakan Kerjasama

Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan dengan Vice President WuFeng University Mr. Jack Lee di Bale Winaya Soreang, Rabu (8/1/2020)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menandatangani letter of intent (LoI) atau nota pernyataan kehendak untuk menjajaki nota kesepahaman (MoU) hubungan kerjasama dengan WuFeng University Taiwan.

Penandatanganan dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan dengan Vice President WuFeng University Mr. Jack Lee di Bale Winaya Soreang, Rabu (8/1/2020).

“Kita saat ini tengah melakukan pembenahan wilayah melalui potensi dan kekuatan yang kita miliki. Tapi kita juga terbuka untuk bekerjasama lintas daerah, bahkan lintas negara. Ke depannya banyak yang bisa dikerjasamakan dengan WuFeng, melalui ide segar, inovasi dan teknologi tentunya. Terutama dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Kabupaten Bandung,” ungkap Wabup Gun Gun Gunawan.

Wabup memandang, Program Bandung 1000 Kampung yang diusung pihaknya selama ini, merupakan salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan melalui kerjasama tersebut. Baik dari sektor wisata alam, pertanian, perkebunan, kuliner maupun kerajinan tangan.

“Tentunya inovasi dan pengembangan produk unggulan yang kita miliki, perlu ada akselerasi lebih lanjut. Namun sesuai dengan aturan yang berlaku, MoU tidak bisa langsung dilakukan.
Karenanya diharapkan seluruh jajaran perangkat daerah, bisa melihat potensi apa yang bisa dikerjasamakan. Agar kunjungan dari pihak WuFeng ini bisa maksimal,” tutur Gun Gun.

Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto menerangkan, pihak WuFeng rencananya akan melakukan kunjungan selama dua hari, yaitu tanggal 8 hingga 9 Januari 2020. Usai diterima di Bale Winaya, rombongan yang dipimpin Jack Lee tersebut akan mengunjungi beberapa sekolah kejuruan yang ada di Kabupaten Bandung.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menandatangani letter of intent (LoI) atau nota pernyataan kehendak untuk menjajaki nota kesepahaman (MoU) hubungan kerjasama dengan WuFeng University Taiwan 


“Antara lain SMK Al Wafa Ciwidey, SMK Merdeka Soreang, SMK Pasundan Banjaran dan dilanjutkan ke BLK (Balai Latihan Kerja) Baleendah. Mereka ingin mengetahui langsung, bagaimana pelaksanaan pendidikan vokasional yang ada di Kabupaten Bandung,” terang Ketua DPRD.

Ia menilai, kemungkinan kerjasama yang akan dilakukan yaitu dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. “Rencananya untuk kuliah sambil magang bagi warga kita. Ini merupakan peluang yang bagus, untuk mendorong IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dari sektor pendidikan. Kita sudah menjalin sister city dengan Korea Selatan, tidak menutup kemungkinan begitu juga dengan Taiwan,” ujar Sugianto.

Sementara itu mendampingi pihak WuFeng, Direktur Intitut Teknologi dan Bisnis Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (ITB STIKOM) Bali Dadang Hermawan menambahkan, warga Kabupaten Bandung nantinya bisa kuliah sambil magang di Wufeng. Sebelum masuk WuFeng, terangnya, yang bersangkutan terlebih dahulu harus kursus bahasa inggris atau mandarin. Bisa dengan biaya sendiri, atau dibantu oleh pemkab.

“Selepas dia kursus, kami akan coba apply ke WuFeng. Jika yang bersangkutan lulus maka bisa langsung berangkat, dengan biaya sekitar Rp. 25 juta. Untuk di Bali, biaya tersebut dibantu oleh bank syariah yang kami miliki,” beber Direktur ITB STIKOM Bali.

Dadang menjelaskan, penghasilan dari magang bisa mencapai hingga Rp. 12 juta, sedangkan biaya kuliah dan biaya hidup di sana sekitar Rp. 8 juta. Selisih Rp. 4 juta bisa digunakan untuk mencicil biaya perbankan yang dipinjam.

“Untuk di Kabupaten Bandung sendiri itu dipersilakan, misalnya dari dana umat yang ada di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Dalam waktu 4 tahun, setelah anak itu mendapat gelar, pengalaman, pengalaman kerja, bahasa inggris dan networking (jaringan kerja), mereka masih bisa bekerja di sana sambil melanjutkan pendidikannya. Bisa juga mereka kembali ke Indonesia untuk bekerja di perusahan Taiwan, atau menjadi wiraswasta,” pungkasnya.*

Pemkab Terus Tingkatkan Pengawasan Berjenjang

Bupati: “Saya sering ingatkan agar pahami alur hukum dalam layanan publik”





Menyikapi kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengaku sangat prihatin. Padahal dirinya sudah seringkali mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk memahami semua alur hukum dalam melakukan pelayanan publik agar tidak menabrak lampu merah.

“Pengawasan secara berjenjang pun kita lakukan, kepala dinas harus mengawasi sekretaris dan kabidnya. Kemudian mereka pun harus mengawasi kepala seksi hingga stafnya. Hari ini saya kumpulkan kembali seluruh kepala dinas, untuk menekan mereka lebih meningkatkan lagi pengawasan berjenjang pada bawahannya agar kejadian ini tidak berulang,” ucap Bupati Dadang Naser usai menggelar rapat koordinasi internal di rumah jabatannya, di Soreang, Senin (06/01).

Terkait kasus itu, bupati mengatakan baru mengetahuinya, pada Sabtu malam (04/01). Informasi yang ia dapatkan, bahwasanya penangkapan dilakukan saat kegiatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

Jika memang  terbukti melanggar hukum, Dadang Naser  menyatakan pihaknya masih menganut asas praduga tidak bersalah. Melalui Bagian Hukum dan Tim Saber Pungli Kabupaten Bandung, pihaknya pun terus melakukan koordinasi. “Kita akan terima sampai ada keputusan dari pengadilan yang memiliki hukum tetap,” ucap Dadang.

Dadang mengatakan saat ini situasi pelayanan publik di Kabupaten Bandung sedang adem dan kondusif. Tapi ini ada iuran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menurut sisi hukum aparatur dari Saber Pungli Jabar bahwa itu salah. “Kebijakan saya selama ini sangat tegas, ketika melayani publik, tidak boleh melakukan pungutan-pungutan liar, memperkaya diri sendiri atau mencari uang dengan cara melawan hukum,” tandas Dadang.

Pada kesempatan itu,  dia mengapresiasi langkah Tim Saber Pungli Jabar dalam menindaklanjuti informasi masyarakat yang menilai  sesuatu yang dianggap salah. Untuk penanganannya, ia serahkan sepenuhnya, pada Aparat Penegak Hukum (APH).

“Dalam kesempatan ini, saya juga mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Bandung untuk menjadikan kasus OTT ini sebagai pelajaran berharga. Bekerja dan bertindaklah sesuai aturan yang ada. Mari kita jaga kepercayaan publik,” tegasnya pula.***

LPK dan LKP Egi Naumi Academy lahirkan Enterpreneur-Enterpreneur Handal

Wisudawati terbaik LPK dan LKP Egi Naomy Academy foto bersama Ketua Yayasan da Kepala LPK dan LKP Egi Naomy Academy, Mega Sari. (Foto: Hida Linggaraja)

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Egi Naumi Academy mewisuda mahasiswanya di Hotel Panghegar Kota Bandung, Senin (11/11/19). Sekitar 145 wisudawan wisudawati yang berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Kota Medan, Pangkal Pinang, dan Jawa Timur hadir pada acara tersebut.


Untuk ke depan para lulusan ini pastinya sudah dibekali ilmu yang sangat mumpuni untuk terjun langsung di dunia tata rias pengantin, intinya mereka bisa mandiri secara finansial bisa mencukupi kebutuhan dia sendiri dan yang pasti lulusan dari Egi Naumi Academy ini kompeten dan bersertifikat resmi dan kedepannya semoga para lulusan ini dapat diterima masyarakat dan dapat berkecimpung dan berkiprah membangun menjadi masyarakat yang lebih baik.

Mega Sari Ketua Yayasan Academy Egi Naumi dan Kepala Sekolah LPK dan LKP mengatakan, yang pasti alumni lulusan Egi Naumi Academy ini membantu masyarakat menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, pada intinya mereka terjun di tata rias pengantin untuk membantu dan merealisasikan hari pernikahan para konsumen.

"Academy Egi Naumi berdiri pada tahun 2016. Dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan Dinas Pendidikan Kota Bandung." Kata Mega Sari Ketua Yayasan Academy Egi Naumi dan Kepala Sekolah LPK dan LKP, Misi kita adalah melahirkan para perias pengantin yang kompeten dan mempunyai Visi dan Misi yang jelas.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Arif Sarifudin mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa, dan sangat mengapresiasi luar biasa, salah satunya membantu Pemerintah Kota Bandung, untuk menurunkan angka pengangguran, karena lulusan-lulusan ini diharapkan kedepan menjadi wirausaha-wirausaha baru, jadi interpreuner-interpreuner baru yang akan muncul di kota Bandung apalagi kota Bandung menghadapi bonus demografi dimana angkatan kerja produktif ini 61%, sehingga wirausaha baru salah satu langkah untuk bisa menurunkan angka pengangguran, imbuh Arif Sarifudin kepada Mitrapolisinews pada acara wisuda Egi Naumi Academy pada hari Senin, (11/11/19).

Tita Juwita Masuk 10 Siswi Terbaik

Tita Juwita Wisudawati terbaik

Tita Juwita, salah satu Mahasiswi Egi Naomi Academy yang masuk dalam nominasi siswi terbaik yang mendapatkan sertifikat dalam tata rias pengantin berbusana Muslim yang ditampilkan dalam Fashion Show pemakai artistik Make Up oleh Dila Amalia yang cantik dan anggun ketika menampilkan fashion show.

Tita Juwita bersama model hasil riasannya Dila Amelia

Tita Juwita mengatakan, di hari wisudanya, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempraktekan hasil dari pendidikan dari Egi Naumi Academy dalam hal bidang tata rias pengantin muslim yang sangat dibutuhkan masyarakat luas. Selama dunia ini masih ada tetap yang menikah selalu ada, maka dengan itu Tita masuk nominasi terbaik dalam tata rias pengantin muslim di Egi Naumi Academy. "Mudah-mudahan di wisuda yang pertama ini bisa diikuti oleh adik-adik kelas yang akan datang." kata Tita kepada Mitrapolisinews.***(Hida Linggaraja)

Ngawangkong Bari Ngopi Tentang Perda KTR

Asisten Ekjah: ‘Satgas Mulai Lakukan Penindakan Per 1 Januari 2020’

Sebagai Nara sumber dalam ngawangkong, Asisten Ekjah, H. Marlan, Kadis. Kesehatan Dr. Grease, Kasatpol PP, H. Kawaludin (foto: Humas)

Untuk mengoptimalkan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 89 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda KTR, dan Keputusan Bupati (Kepbup) Nomor 700/Kep-523-Dinkes/2019 Tentang Pembentukan Satuan Tugas (Satfgas) Penegak KTR.
Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Ekjah) Kabupaten Bandung H. Marlan, saat menjadi narasumber bersama Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) H. Kawaludin dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Grace Mediana Purnami, dalam acara Ngawangkong Barai Ngopi di Kawasan Taman Uncal Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Jum’at (8/11/2019).

Acara ngawangkong bari ngopi, bertempat di Taman Uncal Komplek Pemkab. Bandung, Jumat, 08-11-19 (foto: Humas)

“Untuk Perda KTR sudah kami sosialisasikan dari awal 2018, begitu perda ini ditetapkan oleh DPRD. Setelah satu tahun sosialisasi, lalu terbit Perbup Nomor 89 Tahun 2018 terkait juklaknya. Di mana per tanggal 8 Desember 2018, Perda itu sudah sah diberlakukan,” ungkap Asisten Ekjah dalam acara yang digagas Bagian Humas dan Protokol tersebut.
Namun implementasi perda, terang Marlan, belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Pasalnya, saat itu  alat penegak Perda KTR belum diterbitkan.
“Satgas Penegak KTR baru terbentuk di bulan September 2019, yaitu melalui kepbup. Kemudian kami juga perlu mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis, yang baru terlaksana di bulan Oktober. Insyaa Allah per 1 Januari, satgas sudah mulai dapat melakukan penindakan,” terang Marlan.
Dalam jangka 2 bulan ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi yang dilakukan oleh Satgas, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan. Sampai saat ini, anggota satgas baru berjumlah 60 personil.
“Satgas terdiri dari unsur pemerintah daerah, instansi vertikal, institusi terkait, orgmas (organisasi kemasyarakatan) dan LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang peduli kesehatan,” lanjutnya.
Dalam perda, ditentukan delapan KTR yang terbagi menjadi dua kriteria. Lima KTR dilarang menyediakan tempat khusus merokok (smoking area) dan merupakan KTR yang bebas asap rokok hingga batas terluar.
“Fasilitas Layanan Kesehatan, Tempat Proses Belajar, Tempat Anak Bermain, Tempat Ibadah dan Angkutan Umum, tidak boleh menyediakan smoking area. Bahkan dalam radius 100 meter dilarang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan rokok, baik itu merokok, menjual, membeli, memproduksi maupun mengiklankan produk rokok,” urai Marlan.
Sedangkan tiga KTR lainnya, diperbolehkan menyediakan smoking area. Di antaranya Tempat Kerja, Tempat Umum dan Tempat Lainnya yang ditetapkan. “Kami contohkan di kawasan pemkab ini, dibuat beberapa gazebo khusus untuk para perokok. Jadi intinya, Perda KTR dibuat bukan untuk melarang orang merokok, tapi membatasi orang merokok agar memberikan kenyamanan bagi mereka yang tidak merokok,” tuturnya pula.
Kepala Satpol PP Kabupaten Bandung H. Kawaludin, yang juga selaku Sekretaris Tim Pembina Satgas Penegak KTR menambahkan, masyarakat yang melanggar Perda KTR akan mendapatkan sanksi, mulai dari sanksi administratif sampai pidana.
Sanksi administratif diberikan bagi lima KTR yang menyediakan smoking area. Sanksinya, terang Kepala Satpol PP, yaitu berupa teguran lisan, tertulis, penghentian kegiatan sementara, penghentian kegiatan tetap, penyitaan kendaraan dan/atau denda.

H. Marlan memberikan hadiah door prize terhadap peserta.

Sedangkan sanksi pidana kurungan paling lama tujuh hari atau denda paling tinggi Rp. 500 ribu, akan dikenakan kepada orang yang merokok dan membeli rokok di KTR, dan untuk pimpinan atau penanggungjawab KTR yang tidak menerapkan Perda KTR di instansinya.
“Kemudian sanksi pidana kurungan paling lama tujuh hari atau denda paling tinggi Rp. 50 juta, untuk setiap orang yang menjual, mengiklankan, mempromosikan, memproduksi dan/atau memperagakan rokok di KTR. Per tanggal 1 Januari, jajaran kami akan mulai melakukan penindakan, kami berharap informasi ini dapat diketahui masyarakat secara luas,” pungkas Kawaludin.****

Ratusan Calon Dandim Se-Indonesia Dibekali Bupati Bandung

Dadang M. Naser : “Kedisiplinan TNI Perlu diteladanai”
Komandan Pusterad, Mayjen TNI. Arif Rahman, MA dan Bupati Bandung, Dadang M. Naser

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip., M.Ip didaulat menjadi pembicara dalam acara Pembekalan Calon Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) se-Indonesia di Gedung Pusat Pendidikan Teritorial (Pusdikter) Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (31/10/2019). Acara tersebut digagas oleh Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat  (AD) melalui Pusat Teritorial  AD (Pusterad).
Komandan Pusterad Mayjen TNI Arif Rahman., MA menilai Bupati Bandung berhasil mewujudkan sinergitas bersama TNI dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.
“Beliau menjadi satu-satunya kepala daerah yang kami apresiasi dan kami minta menjadi pembicara dalam pembekalan ini. Karena selain terbangunnnya hubungan kemitraan yang baik, beliau  juga merupakan  sosok pemimpin yang visioner dalam mewujudkan pembangunan, hal ini bisa dijadikan contoh untuk para calon Komandan Kodim ini,” ujar Arif Rahman.
Pada kesempatan itu, Arif mengungkapkan atensi Bupati Bandung kepada jajaran TNI AD khususnya Kodim 0609 mengarah pada beberapa hal. Dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung kepada TNI, diantaranya terealisasi dalam bentuk penyediaan insentif anggaran, komunikasi efektif bersama Dandim 0609, Danramil, para Bintara Pembina Desa (Babinsa), unsur masyarakat, serta keterlibatan dalam beberapa program pemerintah.


“Hari ini sebanyak 115 calon komandan kodim (dandim) se-Indonesia hadir dan mendengarkan pembekalan dari Bapak Bupati. Kami berharap, para calon komandan ini dapat menerapkan strategi Bupati dalam menjalin kemitraan dengan berbagai elemen dimana mereka bertugas,” imbuh Arif.
Sementara itu, Bupati Bandung menyebutkan kemitraan bersama tiga pilar yaitu pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat perlu terus ditingkatkan. Khususnya dalam mewujudkan pembangunan yang terus maju dan menjawab semua tantangan di depan. Menurutnya, pilar juga harus berkomitmen  dan memegang beberapa prinsip yang harus dilaksanakan secara bersama-sama.

Bupati Bandung, Dadang M. Naser saat memberi pembekalan calon Dandim

“Sinergitas ini harus terus ditingkatkan. Selain kita support anggaran untuk mendukung program TNI, kita juga lakukan komunikasi intensif, sinergi yang harmonis, kesetaraan dalam penyelesaian masalah, komitmen mewujudkan kamtibmas dan membangun kemitraan,” papar Bupati didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung Iman Irianto.
Bupati menjelaskan, selama ini TNI senantiasa di rindukan oleh rakyat. Menurutnya,  salah satu ketertinggalan masyarakat dewasa ini adalah persoalan kedisiplinan yang belum tertanam bagus di tengah masyarakat. “TNI akan membawa kedisiplinan yang bagus, sehingga kalau  itu tertanam dalam kehidupan masyarakat maka dengan sendirinya modal utama untuk mempercepat pembangunan sesuai dengan tujuan negara akan cepat terwujudkan,” ujarnya pula.
Beberapa waktu lalu di tahun 2018, program Citarum Harum berawal dari inisiasinya dengan Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo,  yang mengisyaratkan TNI AD di lingkup wilayah Kodam III Siliwangi untuk menggagas pembenahan ekosistem Citarum satu komando.
“Ini gebrakan kali pertama dan mendapatkan dukungan besar dari Presiden Joko Widodo hingga mengeluarkan Perpres No. 15 tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS citarum,” ungkapnya.
Bukan saja soal Citarum Harum, Bupati mencontohkan beberapa keterlibatan program pemerintah Kabupaten Bandung dengan KODIM 0609, diantaranya pengamanan momen – momen kegiatan politik di daerah, pelibatan dalam pencegahan, penanganan dan rehabilitasi rekontruksi  bencana alam serta dalam berbagai bidang lainnya.
“Mudah-mudahan dengan bersinerginya tiga pilar ini dapat dirasakan oleh warga masyarakat  dan  strategi semacam ini dapat diterapkan di daerah masing-masing,” pungkas Bupati.***

Peringati Sumpah Pemuda, Bupati Beri Sejumlah Penghargaan

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda Senin, 28 Oktober 2019 di Lapangan Upakarti Pemkab Bandung.

Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke – 91, Tingkat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Tahun 2019, Bupati Bandung H. Dadang M Naser, SH., S.I.P., M.I.P memberikan sejumlah penghargaan kepada pemuda berprestasi. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada mereka karena telah berkontribusi memberikan karya terbaiknya kepada Kabupaten Bandung.

“Hari ini kami memberikan penghargaan kepada juara Prahara Inovasi Pemuda Jabar (Jawa Barat) Agus Akmaludin dan Iden Darmawan. Kami juga memberikan penghargaan kepada Suci Citra Resmi sebagai Duta Koperasi Jabar, Kirana dan Asri sebagai Pembicara di Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum,” papar Bupati Dadang Naser usai Upacara  Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapang Upakarti Soreang, Senin (28/10/2019).

Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada Dwi Putra Erwin Dewantara, Diana Novitasari dan Safrina Nursamsiah sebagai juara seleksi Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten Bandung.

“Selain pemuda berprestasi, kami juga memberikan penghargaan kepada Linmas (Perlindungan Masyarakat) Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang yang telah berhasil meraih juara 1 untuk lomba Simkamling (Sistem Keamanan Lingkungan) Sabilulungan. Sementara di peringkat ke dua diraih oleh Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang dan Alamendah Kecamatan Rancabali menempati posisi ke tiga,” jelas Bupati.

Anggota Linmas Kabupaten Bandung foto bersama seusai melaksanakan upacara

Menyoroti tentang lomba siskamling, Bupati mengapresiasi kegiatan yang digagas Satpol PP Kabupaten Bandung tersebut. Pasalnya kondusifitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (kamtibmas) menurutnya, memerlukan sinergitas seluruh elemen masyarakat. “Kita harus selalu waspada dan siap siaga menjaga kamtibmas di lingkungan kita. Para pemuda pun dituntut kepekaan dan kepedulianya, bahwa menjaga kondusifitas wilayah adalah tanggungjawab bersama ,” ucap Bupati Dadang Naser.

Menurut bupati, dengan menggalakkan lagi siskamling, masyarakat termasuk pemuda dapat berperan aktif dalam mendeteksi dini berbagai potensi negatif yang dapat berkembang di lingkungan masing-masing. “Siskamling sangat besar manfaatnya. Selain memberikan rasa aman dari kehilangan harta benda, juga dapat mewaspadai orang-orang yang baru dikenal, mencegah masuknya paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, mencegah peredaran miras (minuman keras) dan narkoba,” ucapnya.

Anggota Pramuka kabupaten Bandung, jelang persiapan kemping 'Semangat Berbakti untuk Negeri'


Pada kesempatan tersebut, Bupati juga membuka kegiatan Perkemahan Wirakarya 2019. Kegiatan yang bertema ‘Semangat Berbakti Untuk Negeri’ itu digelar di Lapang Sepak Bola Haminteu Desa Panyirapan Kecamatan Soreang pada 28 – 30 Oktober 2019.

Dirinya berharap, kegiatan tersebut dapat mendidik pemuda Kabupaten Bandung untuk menjadi kader pembangunan di segala bidang serta memiliki mental sabilulungan.

“Bagi pemerintah Kabupaten Bandung, Pramuka merupakan lembaga pendidikan non formal yang memiliki sistem pendidikan yang baik dengan implementasi Dasa Dharma dan Tri Satyanya. Oleh karena itu, kami sangat berharap Gerakan Pramuka dapat mengambil peran dalam mewujudkan visi misi pembangunan pemerintah daerah,” harapnya.

Tampak Forkopimda Kabupaten Bandung bergoyang ria seusai upacara


Dadang mengungkapkan, sebanyak 600 peserta yang terdiri dari Penegak, Pandega Kwartir Ranting se – Kabupaten Bandung, Satua Karya Pramuka, Satuan Komunitas, dan unsur Dewan Kerja Ranting ikut serta dalam Perkemahan Wirakarya atau Kemah Bakti tersebut.

“Kegiatan ini merupakan pertemuan besar dari anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam melaksanakan bakti masyarakat. Kami berharap gerakan ini dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pramuka di samping media pendidikan, juga memiliki kepedulian terhadap masyarakat sebagai wujud pengamalan Dasa Dharma Pramuka,” pungkas Dadang.***

UTAMA

Sekda : Tingkatkan kesejahteraan sopir angkot di Kabupaten Bandung

Pemkab Bandung Luncurkan Angkot Online Sekda Kab. Bandung Teddy Kusdiana bersama Kadishub Zeis Zultaqawa Guna mengatasi kesemrawutan...